“Lebih baik kamu diam dek kalau kamu
kesal, atau pura-pura nggak tahu apa-apa kalo kamu ngelewatin mahasiswa tawuran”
Pesan mama beberapa waktu lalu untukmu, yang menanggapinya acuh-tak-acuh.
Jika berada dalam situasi yang kedua, aku setuju kamu diam dan berpura-pura
nggak tahu apa-apa. Tapi ketika kesal, diam tidak selalu berarti tidak
melakukan apapun, ngedumel atau mengumpat dalam hati, atau justru mengingat-ingat
banyak kesalahan orang lain, dan berakhir dengan menyimpulkan kata “yaudahlah”.
Yaudahlah dan dumelan-dumelan itu tidak akan menjadi emas disuatu saat kamu
diam. Karena kamu masih berfikir secara pasif dan egois, memikirkan menjadi dirimu
sendiri, bukan yang lain atau yang lainnya lagi, sehingga kamu tidak berfikiran
jauh dan kedepan. Diam-mu yang itu bukan emas, tapi hanya imitasi, Ning.
Dalam dua tahun ini, kita mendapat banyak pelajaran untuk "diam”. Kamu
mulai mendapatkan kesan yang berbeda dari “diam” itu sendiri. Diam itu menjadi
emas karena kita memiliki waktu untuk berfikir lebih baik dengan memikirkan
segalanya. Berfikir bagaimana jika kamu berada di posisi yang berbeda,
kata-kata dan sikap apa yang sebaiknya kamu katakan dan lakukan, dan banyak pikiran-pikiran
yang membuat kamu merubah pola pikir kita kedepan dan terbiasa melakukannya. Begitulah
bagaimana diam menjadi emas, ketika diam bisa menyelesaikan sesuatu, bahkan
dengan sendirinya, seperti, ikhlas dan memaafkan. Kita yakin bahwa diam dengan
pola pemikiran itu akan menjadi emas, semakin lama terasah, dan semakin menjadi
mengilap.
Cobalah selalu berfikir menjadi posisi yang sulit, lebih sulit, atau
netral. Karena, apa yang kita anggap buruk, ketika kita pindahkan ke posisi
yang lain, hal itu ternyata “wajar”. Rumitnya...
Tulisan ini seperti sistem KKS-mu ning. Seperti kamu mencatat ulang materi ulangan
besok. Meskipun ditulis berantakan, singkat-singkat, tapi membuatmu hafal. Karena memang hanya
cara itu yang membuatmu mudah mengingatnya. Aku berharap agar kita selalu
mengingat apa yang kita tulis ini, saat kita terdiam ning :)\
Aku berdoa agar kita selalu semangat ya Aning :)
BYE
No comments:
Post a Comment